When they ask to me , What will I be?
Well, entah kenapa semakin dewasa
rasanya sulit untuk menjawab sebuah pertanyaan, “Mau jadi apa emangnya?” atau
“Emang cita-citanya mau jadi apa?” ketika kecil di tanya begitu saya dengan
senang sumringah menjawab, “Mau jadi polwan” karena waktu TK saya sangat suka
dengan pakaian polisi wanita itu, atau “Mau jadi bidan” ketika duduk di bangku
SMA saya jawab begitu. Kala itu saya sekolah di SMAN 5 Depok, ngambil jurusan
IPA, saya suka pelajaran Biologi dan mba saya juga Dokter, saya suka
pekerjaannya. Kayanya kalo jadi Bidan bisa banyak sharing sama dia.
Tapi, takdir engga semulus
perkiraan kita. Kuliah dengan lintas jurusan membuat saya berpikir keras.
Yaudah kayanya cita-cita sebelumnya bukan lah jalan. Akhirnya saya putusin
untuk mencintai pekerjaan baru yakni jadi entrepreneur. Kebetulan cita-cita ini
linear dengan perkuliahan maupun beasiswa yang saya ambil.
Sip. Bismillah.
Saya punya mimpi yang general
banget, mau memberi manfaat yang
seluas-luasnya pada orang banyak. Visi mulia itu tentunya harus tercapai
dengan langkah-langkah strategis lainnya. dan untuk mewujudkan semua itu, saya
pilih untuk menjadi entrepreneur. Semoga ini adalah jalan sekaligus jawaban
dari Tuhan atas do’a saya selama ini.
Langkah awal yang saya lakukan
ialah mengambil peluang usaha di bisnis pakaian. Kata orang bekerjalah karena
passion yang kita punya. Pakaian or create something unique adalah kesukaan
saya. Tadinya saya mau ambil ranah komikus, but... saya lebih interest untuk
bergelut di dunia pakaian. Komik atau gambar adalah salah satu hobi saya aja.
Selain itu, saya mau jadi
hafidzhah. Kayanya harus ngambil sekolah khusus (nyantren) untuk bisa fokus,
karena Al-Qur’an paham bener kalau kita mendua. Lalu, menikah , S2 (semoga niat
untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi bisa tergapai) dan have some baby
yang soleh solehah dan unyu unyu. Hahaha... so simple. Tapi, gak sesimple itu
sebenernya.
Banyak hal yang bisa dilakukan
setelah menikah, misalnya dengan bersinergi sama suami bisa jadi pintu pintu
kemudahan jadi terbuka, bisa bekerjasama dalam hal kebaikan, jalan-jalan keluar
negeri, jalan-jalan keliling Indonesia. Itu akan jauh lebih mudah dilakuin
kalau sudah punya suami ya (semoga nanti suaminya suka travelling juga dan
paham tentang bisnis. Tentunya, bisa jadi imam yang baik untuk keluarga kecil
kita kelak) *halah* eh aamiin. Loh kok jadi oot gini? Ini namanya kode secara
tersirat. *lah.
Ini hanya harapan kecil, gak semua apa yang kita ingin kan bisa
terwujud tapi ajaibnya Allah selalu tahu apa yang kita butuhkan. Dan yang saya
pahami, berdoalah yang baik-baik, hadapi segala rintangan yang Allah berikan.
Nah, itulah cita-cita saya. Kurang
lebih. Saya tulis supaya saya gak lupa kalau saya pernah memimpikan hal seperti
ini.
0 Response to "When they ask to me , What will I be?"
Post a Comment