Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

PEMUDA, AL-QUR’AN DAN DAKWAH

Segala sesuatu di ciptakan tentu dengan maksud. Namun, seringkali manusia membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memahami isi dari maksud tersebut. Begitu juga halnya tentang penciptaan manusia. Hanya Allah yang lebih tahu, yang kita tahu adalah Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepadaNya. Allah menciptakan manusia sebagai khalifah, yakni untuk mengelola dan memakmurkan bumi. Memakmurkan bumi berarti memakmurkan segala isi yang ada di dalamnya. Bukan malah berbuat sebaliknya.             Dalam konsep kehidupan ini. Sering kita jumpai insan-insan yang tak lagi tau arah hidup. Kebanyakan orang menjalani hidup ala kadar dan seenaknya. Seolah tanpa aturan, padahal jelas terdapat dua perkara sebagai pedoman hidup manusia. Pedoman yang Rasulullah tinggalkan sebelum wafat, yakni Al-Qur’an dan Hadist. Ironisnya, ketidaktentuan dalam hidup terjadi pada para generasi penerus bangsa, yakni pemuda. Pemuda yang semestinya menjadi pionir-pionir peradaban bangsa justr

KENALAN YUK

KOMIK EKONOMI SYARIAH

BERZAKAT? SIAPA TAKUT!

“PROBLEMATIKA KLASIK MAHASISWA”

Waktu memburumu! Mengacungkan pisau pada nadimu! Waktu mengejarmu! Ada apa dengan larimu? Mengapa tak kau biarkan perpacu? Apa kau mulai jemu? Waktu berlari pesat! Ia hilang dengan singkat Kanvasmu masih saja pucat Tugasmu terus meningkat Harusnya bisa kau sikat! Waktu mulai berkecamuk Itu salahmu, membiarkannya menunggu hingga busuk Itu masalahmu, mengabaikannya hingga bertumpuk Itu masih salahmu, akan begitu saja hingga kau lapuk Waktu mulai.. Ah! Ia semakin cepat, tak bisa kau sulap *** Secangkir kopi kusandingkan di sebelah tumpukan agenda yang harus terselesaikan dengan segera, “Amanah tak pernah salah pundak teman” ujarnya ketika kembali menyuguhkan estafet kebaikan padaku tempo lalu. “Benarkah tak salah pundak? Lalu kenapa aku merasa tak maksimal dengan berbagai amanah yang aku jalani? Apa yang salah?” ujarku kembali sambil menatap kesal tumpukan agenda itu. Sengaja bulan lalu kulepas job mengajar di salah sebuah bimbel demi me

“Indonesia : Potensi Zakat Terbesar Dunia”

Tidak di pungkiri sejak syariat islam menyentuh Sektor Ekonomi Indonesia pada awal tahun 1992. Kala itu berdiri sebuah Bank Syariah pertama di Indonesia yang berhasil melalui masa krisis ekonomi pada rezim Soeharto tahun 1998. Syariah semakin mendapat respon positif di tandai dengan meningkatnya BUS (Bank Umum Syariah) pada tahun 2010 menjadi 11 BUS dan di lanjut dengan peningkatan UUS menjadi 24 UUS pada tahun 2011. (Data Statistik Perbankan Syariah, Bank Indonesia). Hal ini menandakan bahwa masyarakat merespon secara positif terhadap kehadiran Syariat Islam di Indonesia dari segi Ekonomi. Imam Syahid Hasan Al-Banna mengemukakan: “Islam adalah sistem yang syamil ‘menyeluruh’ mencakup semua aspek kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran. Sebagaimana juga ia adal

DILEMA PARA PENYUKA GAMBAR

Menggambar adalah aktivitas yang banyak di gemari oleh setiap kalangan. Tak hanya anak-anak, remaja bahkan orang dewasapun menyukai aktivitas itu. Setiap orang bisa mengekspresikan apa yang ia rasakan melalui sebuah gambar. Sebab, tak sedikit orang yang berpikir bahwa mengekspresikan perasaan melalui tulisan lebih menyulitkan dari pada mengekpresikannya dalam sebuah gambar. Pada zaman Yunani Kuno sejarah banyak di ceritakan melalui simbol-simbol. Simbol-simbol tersebut bukanlah sebuah tulisan. Melainkan sebuah gambar. Satu simbol atau gambar mampu mendeskripsikan banyak hal. Namun, aktivitas yang banyak di gemari ini, ternyata menghadirkan perdebatan zhahir maupun batin. Khususnya untuk para penyuka gambar dari kalangan muslim. Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: إِنَّ الَّذِينَ يَصْنَعُونَ هَذِهِ الصُّوَرَ يُعَذَّبُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ “Sesungguhnya mereka