SAJAK MALAM





Aku pikir lebih baik membiarkanmu berlalu dengan semilir malam..
Tapi nyatanya aku salah, kau kembali bersama serpihan malam ditengah kebisingan yang telah kita habiskan dengan gelak tawa, bertukar cerita, saling menunggu dan melindungi hingga ujung jalan pulang.
Aku kira kita hanya dua orang yang saling bersimpatik, namun ternyata ada rasa lain yang bercampur aduk disana.
Rasa yang menuntun bibirku menyebut namamu dalam doa. Menagih jawaban Tuhan, apakah kamu orangnya?   

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SAJAK MALAM"

Post a Comment