Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2012

Kita Sampai disini Saja

  Zafir        : “ Apa maksudmu kita sampai di sini saja ?” Tita         : “ Aku gak bisa Zaf, entah kenapa perasaan ku mulai asam dan basa. Aku seperti kehilangan rasa Zaf. Mati.” Zafir       : “ Tapi kamu bilang kita akan menikah bukan? Aku sudah 4 tahun lebih menunggumu, lalu inikah jawabanmu? Aku jauh jauh datang dari Banda dan inikah jawabanmu?” Tita         : “ 4 tahun menunggu. Lucu sekali.   4 tahun tanpa komunikasi? 4 tahun tanpa kabar? Itu yang kau sebut   menunggu? Aku pikir sudah tidak ada lagi perasaan yang harus aku jaga sejak kau pergi   Zaf. Hari ini lucunya kau datang mengagetkanku. Taukah kau   Zaf aku mati rasa sejak kau putuskan untuk pergi 4 tahun lalu. Sejak kau pergi bahkan tanpa salam!” Zafir       :” Aku hanya mencoba menjaga hati Ta, aku tak mampu mengatakan cinta padamu saat itu. Aku tak kuat melihat bulir bulir hangat jatuh di kedua pipimu yang merona. Makannya aku memilih untuk pergi diam diam karena aku pun mencintaimu diam diam.” Tita

Abang Maafkan Aku

Abang Maafkan Aku Oleh : adik kecil paling mungil imut sedunia Syafa’atul Udzmah 21 Oktober 2012 Maaf aku pernah menulis ini padamu di buku harianku tahun lalu, saat kita belum berbaikan seperti sekarang ini. Simak baik baik buat temen-temen yang mungkin pernah bertengkar hebat dengan adik atau kakaknya. Pertengkaran itu akan menjadi lelucon ketika kalian saling memaafkan. Bahkan tak jarang kita malah bertanya,”kok dulu kita berantem yah?” dan sebab pertengkaran pun terlupakan begitu saja. Pertengkaran itu proses kecil untuk mengenal saudara masing-masing. Kadang pertengkaranlah yang membuat kita pada akhirnya dekat dan mengerti . 16 Oktober 2011 Gue mulai merapihkan beberapa buku pelajaran buat besok. Hari ini batin gue kembali teguncang, ya gimana engga. Entah apa yang ngebuat ****** berkali kali ngeluarin cambuk dari mulutnya. Bahkan adek kecil gue kena semprot. Gue cuma diem aja, ya.... gue udah janji ketika dia marah, gue akan ngisolasi mulut gue biar gak ng

Waspada ketika Hati Senang di Puji

"Iyyyh kamu cantik banget sih" "Aduh kamu pinter banget sih" Senang memang kadang di puji, hati merasa bangga dan puas. Seolah ada kepercayaan yang bertambah ketika si A atau si B memuja muji. Di puji memang nikmat, tapi di kala pujian menjadi kebiasaan, inilah yang harus kita waspadai. Hati bisa menjadi iri dan dengki ketika mendengar atau melihat orang yang biasa memuji kita malah memuji orang lain. Sikap senang di puji sangat merugikan diri sendiri. Sikap seperti ini bila di pelihara dan jadi kebiasaan bisa membuat kita tidak bersyukur, meremehkan orang lain, merasa hanya dirinya yang layak untuk di sanjung sanjung. Ada baiknya ketika seseorang memuji kita hindsarkan diri dari sikap berbangga hati atau puas. Ingatlah bahwa apa yang kita miliki hari ini, sepenuhnya bukanlah milik kita. Kecantika, kecerdasan., keahlian dan kelebihan yang lain hanyalah titipan sementara dari Pencipta Yang Maha Hebat. Ketika di puji, kembalikannlah pujian itu kepada Sang Pemi

Haruskah Turun ke Jalan?

19 0ktober 2012, 21.08 wib   Mungkin teman teman yang membaca artikel saya ini akan membantah atau banyak yang tidak setuju dengan pendapat saya. Beberapa hari lalu saya beserta teman teman kuliah ikut aksi yang di adakan oleh *** ** di depan ****** ******.   Pada hari itu banyak aksi yang di selenggarakan di beberapa tempat.   Termasuk di tempat yang kami targetkan sebelumnya. Kami pun terpaksa menuntut Pak Presiden dengan turun kejalan, lagi. Ada 7 tuntutan yang kami bawa hari itu. Tetang kasus korupsi, kemiskinan, pendidikan, HAM, ekonomi, pangan, dan kesehatan.  Kami kecewa dengan pemerintah. Manusiawi bukan? Siapa yang tidak kecewa dengan pemerintahan kita? 8 tahun sudah SBY-Budiono memerintah, tapi tidak ada perubahan yang signifikan. Nampak nya kicauan kami pada hari itu di abaikan begitu saja. Dan selalu seperti itu, bahkan aksi kami menuai paradigma negatif di mata sebagian masyarakat, ironi sekali. Padahal apa yang kami sampaikan baik. Kami membela rakyat ke

aku mengadu lagi

Ya Rabb izinkan aku mengadu , Mungkin ini adalah aduan yang kesekian kalinya di antara aduan aduanku yang tak terhitung jumah nya , tapi bukankah memang Engkau tempat sebaik baiknya pengaduan ? Rabb , hari makin bertambah berat . Rasanya belum kuat punggungku memikul beban yang satu lalu ada lagi beban yang harus aku panggul.

Aku Lebih Suka

Sore yang indah , aku mulai mengotak atik kembali kata-kata dalam benakku , menggali kembali ribuan memori yang terekam . aku pikir aku tak pandai menulis , aku hanya bisa bercerita , ya, menceritakan banyak hal yang tersirat di dalam sini . banyak hal yang tak bisa di ungkap kan ternyata . Seperti sore ini , semilir angin menyejukkanku , merefreshkan otakku. Kembali aku mengingat kejadian sore kemarin . Masih hangat , namun cepat sekali rasanya pudar . Baru saja perasaanku terganggu dan kini sudah membaik rasanya . Jujur aku lebih nyaman dengan keadaan tidak ada satu pun makhluk yang hinggap di ruang yang sudah susah payah kukosong kan . Aku lebih suka seperti ini memang, tidak perlu memikirkan orang lain atau berusaha menebak nebak apakah dia merasakan hal yang sama atau tidak . Aku lebih suka seperti ini , ketika harus fokus memikirkan orang orang yang sejatinya benar benar menyayangiku dan berkorpan penuh untukku , aku hanya ingin memikirkan mereka . Keluargaku .