Sepotong Sajak Syafa dan Nadia
"malam meringkih, badai sudah berlalu pada ribuan detik kemarin.
lalu apa yang kau takuti kini?
Bukankah Tuhan Adalah zat paling setia,
yang akan tetap memelukmu meski kau datang dalam keadaan jalang?
lalu, apa yang membuat hatimu gusar?" -Syafa
"Aku takut, ribuan prajurit datang dari neraka mengacungkan senjata,
memaksaku.
walau malam sudah tak lagi berteriak bersama badai, tetap saja malam seakan kembali mengubah wujudku,
membuatku malu duduk depan Tuhan" - Nadia-
lalu apa yang kau takuti kini?
Bukankah Tuhan Adalah zat paling setia,
yang akan tetap memelukmu meski kau datang dalam keadaan jalang?
lalu, apa yang membuat hatimu gusar?" -Syafa
"Aku takut, ribuan prajurit datang dari neraka mengacungkan senjata,
memaksaku.
walau malam sudah tak lagi berteriak bersama badai, tetap saja malam seakan kembali mengubah wujudku,
membuatku malu duduk depan Tuhan" - Nadia-
0 Response to "Sepotong Sajak Syafa dan Nadia"
Post a Comment