Lupa Berterimaksih Menghilangkan Rasa Syukur
Lupa Berterimaksih Menghilangkan
Rasa Syukur
picture from google. |
Berbicara tentang rasa syukur sebenarnya tidak lepas dari
sebuah kata sederhana, terimakasih. Kata sederhana inilah yang rumornya bisa meluruhkan hati seseorang. Menghilangkan
kesal dan lelah, misalnya. Namun, masih banyak yang lupa sepertinya untuk
mengucapkan satukata ini. Tidak hanya yang muda, yang tua pun mulai melupakan
hal ini. Terimakasih, sederhana sebenarnya, sederhana sekali namun kadang lida
dan hati terlalu angkuh untuk mengucapkannya. Keangkuhan inilah yang pada
akhirnya mengikis nikmat syukur yang Tuhan tanamkan.
Sekali lagi sederhana sebenarnya, hanya ucapkan maaf ketika
kamu salah dan ucapkan terimakasih pada sekecil apapun bantuan maupun pemberian.
Meski hanya melihat lihat barang di toko dan tidak membeli apapun. Ucapkanlah “terimakasih”,
setidaknya untuk waktu yang ia buang karena harus melayanimu.
Atau ketika seseorang memberimu hadiah padahal kamu tidak
suka sama sekali dengan pemberian tersebut, katakanlah terimakasih dan
tersenyum. Setidaknya ucapanmu akan menghilangkan lelah dan letih karena
seharian mencari hadiah yang tepat untukmu. Berpura-puralah bahagia bila itu di
perlukan. Apa salahnya membuat orang lain bahagia dengan kata terimakasih dan
senyum simpul.
Tidak perlu melontarkan amarah atau berkeluh kesah,
melontarkan ketidak puasan dengan cara yang menyakitkan. Karena pada hakikatnya
nurani manusia bisa meraba dan membaca raut wajahmu ketika kamu tidak merasa
puas. Amarah, komentar, kritik apapun naman dan bentuknya, salurkanlah dengan
cara yang baik. Karena keluh dan rasa tidak berterimakasih itu akan
menghilangkan nikmatmu untuk merasakan syukur terhadap sesuatu. (Syafa’atul Udzmah)
0 Response to "Lupa Berterimaksih Menghilangkan Rasa Syukur"
Post a Comment