Menyiapkan Bulan Ramadhan
sumber : google |
Day 1
Ramadhan kali ini adalah Ramadhan pertamaku sebagai seorang istri, menjelang Ramadhan sangat-sangat excited. Akan seperti apa yaa Ramadhan kali ini, tentu saja pasti akan berbeda. Dulu, sahur dibangunkan Ibu Bapak, sudah ada makanan tersedia, habis subuh bisa tidur lagi, hehe, ini kebiasaan nda boleh ditiru yaa. Sekarang, hanya kami berdua, tentunya dalam bangun sahur harus saling mengingatkan, begitu juga dalam menyiapkan buka puasa.
Namun, Ramadhan pertama dengan status yang berbeda, bukan hanya tentang menyiapkan makan sahur dan berbuka. Tapi, harus ada nilai taqwa yang meningkat. Kecintaan kepada Rabb yang menjulang lebih tinggi dari sebelumnya, mencintai dan menghargai sesama yang lebih baik. Intinya, how to be a better person. Kalau dulu mungkin bagaimana caranya membuat diri lebih baik dari diri yang sebelumnya, sekarang bagaimana kami berdua bisa bersama-sama menjadi lebih baik dari diri kami yang sebelumnya. Bagaimana, kami bersama-sama bisa melewati ujian-ujiannya. Inilah yang menjadi diskusi kecil kami selepas shalat terawih semalam.
Sempat terlintas, sayang sekali kalau Ramadhan, bulan yang penuh ampunan dan kemenangan kami lewatkan begitu saja. Bagaimana jika ini menjadi Ramadhan terakhir? Wallahu'allam. Tentulah Bulan Ramadhan harus disambut dengan persiapan yang baik, selagi masih belum terlambat, layaknya sebuah perang, tidak hanya senjatanya yang disiapkan, namun kesiapan mental dan kondisi kesehatan prajurit harus menjadi perhatian utama. Karenanya niat puasa dilantunkan semalam sebelum hari esok berpuasa. Agar apa? Agar niat berpuasa menjadi kokoh dan kuat pondasinya, niat harus dilayangkan dan di-azzam-kan dengan kuat dalam hati. Supaya apa? Saat besok lelah dan letih sepulang mencari nafkah, diri tidak mudah tergiur, karena niat yang kuat. Yang sudah diniatkan sejak semalam hingga subuh menjelang.
Setidaknya ada dua hal yang bisa dilakukan agar Ramadhan tidak terlewat begitu saja, simak yuk!
1. Niat
Niat adalah yang paling utama, disemua aspek ibadah, niat menjadi poin nomor 1, dalam berwudhu, dàlam sholat, bahkan dalam hadist arbain, niat menjadi hadist di nomor urut pertama. Niat ibarat pondasi rumah, adanya didasar, semakin kuat niat, semakin kokoh bangunan, meski dihantam dan diterjang angin kencang.
Sama halnya niat dalam menjalani segala aktivitas di Bulan Ramadhan, niatkan semua sebagai Ibadah, ketulusan seorang hamba dalam menjalankan perintah Rabb-nya. Niatkan Ramadhan kali ini, segala aktivitas di dalamnya hanya untuk ibadah kepada Allah semata. Niatkan diri bahwa bekerja untuk ibadah, menulis di blog untuk ibadah (menebarkan pesan-pesan kebaikan, membuat konten bermanfaat). Apapun aktivitasnya, niatkan karena Allah semata. Semoga Allah kuatkan niat sebagai pondasi yang mengakar kuat di hati kita, agar mampu melalui Ramadhan dan meraih kemenangan yang sesungguhnya dari Allah. Yaitu, menjadi hamba yang lebih baik dari diri yang sebelumnya
2. Tetapkan Target Ramadhan
Mungkin untuk sebagian orang, mempersiapkan bulan Ramadhan tidak perlu membuat traget. Namun, untuk kami hal ini sangat baik. Ada beberapa target ibadah maupun pengembangan diri yang kami rencanakan. Harapannya adalah dengan adanya target Ramadhan, bisa membuat kami fokus untuk mencapai tujuan dari bulan Ramadhan ini. Sama hal nya untuk mencapai tujuan di suatu perusahaan, kita perlu menyiapkan visi dan misi yang tepat.
Cara sederhana untuk membuat target Ramadhan adalah dengan melihat sisi-sisi yang menurut kita kurang didalamnya lalu membuat peningkatan pada aspek tersebut, kemudian lakukan hal-hal yang belum sempat kita kerjakan di bulan bulan sebelumnya. Hal yang paling penting dalam menentukan sebuah target adalah mengukur kemampuan diri kita, jangan menyamakan dengan milik orang lain, jangan juga membandingkan diri sendiri dengan orang lain, bandingkanlah diri kita yang saat ini dengan diri kita yang kemarin.
Untuk beberapa teman-teman yang bingung dalam menentukan target Ramadhan, mungkin permisalan ini bisa membantu.
Misalnya: Beberapa bulan yang lalu, tilawah atau mengaji hanya seminggu sekali, tingkatkan di Bulan Ramadhan dengan membacanya 3 kali seminggu atau setiap hari. Kalau memang mampu targetkan untuk dapat mengkhatamkan al-Qur'an minimal satu kali. Jika tidak, sudah lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya "pun" itu sudah perbaikan. Bagaimana kalau mengajinya masih terbata-bata? Targetnya adalah melancarkan bacaan Al-Qur'an. Perencanaan ini bisa diterapkan pada target lainnya.
Oh yaa, siapkan juga semacam Catatan atau Diary Ramadhan untuk merekam atau menceklist kegiatan-kegiatan sehari-hari. Tidak ada ketentuan baku, tulislah senyamannya, semudah kamu bisa mencatatkan apa saja, menorehkan hal-hal yang kamu lakukan di hari itu.
seperti ini misalnya:
sumber: hapeku |
wah gimana rasanya puasa pertama bareng suami mbak ? :D
ReplyDeletemampir balik yaa hhe
seruu, luar biasa bangett. :) maaf baru balas balasin komen, aku baru aktif lagi dari hibernasi super panjang :(
Deleteiyup mbak target bulan ramadhan penting menurut aku. menjadikan puasa kita lebih maksimal juga
ReplyDeletesetuju mba, maaf baru balas komennya setelah setahun, aku baru aktif lagi di blog :)
Deletenice dear
ReplyDelete